Email

Front Office

Fax


Baca Artikel

MENGENAL LEBIH DEKAT TERAPI CUCI DARAH / HEMODIALISA (HD)

Selasa, 11 Juli 2023 9:32 Wita Penulis : Ns. Relina Andri Rahayu.,S.Kep. 9 bulan yang lalu
0 27167 27167
Share :

Mengenal Lebih Dekat Terapi Cuci Darah atau Hemodialisa (HD)

Oleh : Ns. Relina Andri Rahayu.,S.Kep.

 

Hemodialisa (HD) sebuah kata yang cukup asing didengar oleh masyarakat awam. Kata Hemodialisa bersal dari bahasa yunani. Hemo berarti darah dan Dialisis berarti memisahkan atau membersihkan. Singkatnya membersihkan darah dan populer dengan sebutan "cuci darah". Mendengar kata cuci darah saja cukup membuat merinding, takut apalagi untuk menjalankan cuci darah. Dari kacamata masyarakat yang informasi dan pemahamanya kurang, cuci darah menjadi momok yang menakutkan terkesan membuat meninggal. Tidak banyak pasien yang sudah terindikasi untuk cuci darah menolak untuk menjalankan terapi cuci darah, bagi pasien dengan pemahaman atau memiliki cukup informasi tentang terapi ini akan menjalankan terapi cuci darah (HD).

Tiap tahun pasien yang menjalani terapi HD semakin meningkat. Dari data yang ada di ruang hemodialisa RSUD Kota Mataram, pada tahun 2020 pasien yang menjalani terapi hemodialisa sebanyak 1238 pasien, pada tahun 2021 sebanyak 1353 pasien, dan terakhir di tahun 2022 sebanyak 1640 pasien. Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa ada peningkatan kesadaran pentingnya terapi HD bagi pasien yang sudah terindikasi untuk menjalankan terapi HD atau bisa juga terjadi peningkatan jumlah pasien yang terindikasi harus menjalani terapi HD. Informasi tentang HD tidak hanya untuk pasien yang sudah terindikasi saja. Khususnya bagi keluarga pasien perlu mengetahui informasi tentang HD agar bisa memberikan dukungan bagi pasien. Bagi masyarakat juga perlu mengetahui informasi tentang HD agar tidak memberikan stigma kurang baik terhadap terapi HD. Mari kita mengenal terapi cuci darah atau Hemodialisa (HD).

Apa Itu Cuci Darah (HD) ?

Organ yang berperan penting dalam hal ini adalah ginjal. Salah satu fungsi ginjal adalah sebagai pembersih. Dalam kondisi sehat setiap saat ginjal membersihkan darah dari limbah metabolisme tubuh untuk dikeluarkan  dalam bentuk urine atau air kencing. Sebaliknya dalam kondisi ginjal sakit, fungsi ginjal menurun, tidak maksimal bahkan tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai pembersih.

Dikarenakan fungsi ginjal menurun, limbah dalam tubuh akan menumpuk yang nantinya akan menyebabkan beberapa keluahan dan berbahaya bagi pasien, untuk menghindari hal tersebut dibutukhanlah ginjal pengganti. Penggantian fungsi ginjal ini lah yang disebut terapi pengganti ginjal, populernya dikenal dengan terapi cuci darah (HD).

Hemodialisis adalah sebuah usaha atau tindakan membersihkan darah dari bahan-bahan beracun sisa metabolisme tubuh yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal dari dalam tubuh (Suwitra,2016).

Siapa Yang Terindikasi Melakukan Terapi Cuci Darah (HD)

Tidak semua pasien yang sakit ginjal melakukan terapi HD melainkan pasien yang dalam kondisi tertentu seperti :

  • Pasien yang sudah terdiagnosa gagal ginjal kronis (GGK) atau penyakit ginjal stadium 5.
  • Pasien yang akan melakukan tindakan oprasi, terapi HD sebagai syarat sebelum oprasi, dikarenakan fungsi ginjalnya menurun. Misalnya operasi batu ginjal dan operasi jantung.
  • Pasien yang keracunan obat-obatan tertentu, keracunan alkohol.
  • Pasien dengan kondisi medis lainya.

Tujuan Terapi HD

Selain bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal dalam membuang limbah beracun, terapi HD juga bertujuan untuk :

  1. Mengurangi gejala yang timbul akibat penurunan fungsi ginjal seperti sesak, bengkak, mual muntah dan sebagainya.
  2. Mengeluarkan kelebihan cairan dan elektrolit.
  3. Mengatur asam basanya tubuh.
  4. Mempertahankan kadar zat kimia yang ada dalam tubuh.
  5. Mempertahankan tekanan darah.

Berapa Lama Terapi HD Berlangsung?

Untuk pasien yang sudah terdiagnosa gagal ginjal stadium 5 idealnya menjalankan terapi HD 2 sampai 3x seminggu. 1 sesinya 4 sampai 5 jam dan seumur hidup. Namun bagi pasien baru pertama kali melakukan terapi HD berlangsung 2 samapai 3 jam. Bagi pasien dengan kondisi medis lainya hanya beberapa kali saja. Selama fungsi ginjal menurun tetap menjalani terapi HD, sebaliknya bila fungsi ginjal membaik dan meningkat, frekuensi terapi HD bisa berkurang bahkan di hentikan.

Terapi Selain HD

Selain terapi HD, pasien yang terindikasi bisa memilih alternatif lain yaitu cangkok ginjal dan Continuous Ambulatory Perineal Dialysis (CAPD).  Akan tetapi, dalam kondisi darurat kedua alternatif tersebut tidak bisa dipilih karena membutuhkan waktu yang lama terkait prosedur pelaksanaanya dan tidak bisa langsung menggantikan fungsi ginjal. Pilihan yang tepat untuk kondisi darurat adalah terapi HD.

Bagaimana Proses Terapi HD

Proses  HD diawali dengan penusukan akses keluar dan akses masuk darah. Kemudian akses untuk mengeluarkan darah dari tubuh pasien akan dihubungkan dengan pipa plasik yang sudah terpasang dimesin HD, darah dari tubuh pasien akan dipompa keluar dan langsung masuk ke mesin pencuci darah (HD). Salah satu bagian dari mesin HD berfungsi sebagai ginjal buatan yg disebut dializer. Setelah darah sudah masuk ke mesin, kemudian dicuci bersih oleh dializer darah langsung dikembalikan ke tubuh pasien melalui akses masuk yang sudah terpasang di tubuh pasien. Proses ini berlangsung selama 4 sampai 5 jam. Selama proses berlangsung darah akan berputar dari tubuh pasien ke mesin kembali lagi ke tubuh pasien.

Akses yang digunakan untuk terapi HD ada yang permanen yang disebut dengan Cimino Av Shunt, yang sementara disebut Catheter Double Lumen ( CDL), dan terakhir adalah penusukan femoral, akan tetapi sudah tidak dianjurkan melalui femoral di karenakan banyak resiko.

  Gambar terapi HD menggunakan akses Cimino Av Shunt

Apakah Terapi HD Menghentikan Aktifitas?

Tentu saja tidak, penyandang HD masih bisa menjalankan aktifitas dan mencari nafkah seperti biasa selama kondisi masih terasa nyaman dan tidak menimbulkan berbagai keluhan. Selain itu aktifitas seksual masih bisa dilakukan, hanya saja bagi penyandang HD perempuan tidak disarankan untuk ibu hamil dikarenakan akan berdampak bagi ibu dan janin. Aktifitas yang sering disarankan adalah refresing, agar dapat mengindari stres dan mengurangi rasa bosan, jenuh bagi penyandang HD.

Efek Samping HD

Tidak dipungkiri selama HD dilaksanakan akan menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, kram, gatal, kulit kering, nyeri kepala, sesak, perubahan tekanan darah, dan nyeri dada. Akan tetapi bila HD tidak dilaksanakan dampak yang ditimbulkan lebih berbahaya bagi organ tubuh lainya sehingga timbul keluhan sesak, batuk berdarah, kejang, napsu makan menurun, mual muntah, bengkak, serangan jantung, penurunan kesadaran, koma bahkan kematian.

Biaya Terapi HD

Biaya terapi HD bervariasi tergantung dari kebijakan Rumah Sakit. Jika pasien memiliki BPJS maka semua tindakan  terapi HD ditanggung oleh BPJS. Akan tetapi BPJS hanya akan menanggung 2x seminggu saja.

Tips Agar Hidup Berkualitas Dengan Terapi HD

  • Ikuti anjuran dokter
  • Taat melaksanakan sesi HD
  • Jaga pola makan; batasi asupan air, buah, garam, sayur.
  • Rajin kontrol ke dokter minimal 1 bulan sekali.
  • Jaga pikiran, emosi, perbanyak berdoa sesuai agama dan kepercayaan.
  • Pantau berat badan kering.
  • Meyakinkan diri bahwa terapi HD bukan akhir segalanya.

Terapi HD bisa dilaksanakan di RSUD Kota Mataram. Agar lebih paham mengenai terapi HD silahkan berkunjung ke poli Hemodialisa dan poli dalam di RSUD Kota Mataram untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait terapi HD.  Poli HD RSUD kota mataram memiliki tenaga perawat yang terampil dan bersertifikat, dokter umum bersertifikat dan dokter konsultan ginjal (KGH) yang nantinya akan memberikan informasi seputar terapi HD.

Sumber:

Hemodialisa Rsud Kota Mataram 2023

Suwitra,K.2016. Hidup Berkualitas Dengan Hemodialisis (cuci darah) Reguler. Udayana University Press. Denpasar

https://www.mitrakeluarga.com/artikel/artikel-kesehatan/cuci-darah

 




Penulis : Ns. Relina Andri Rahayu.,S.Kep.

6 Komentar

Berikan komentar anda ...

Image
syira, 05-08-2023 09:40 Wita

"jika koma ada buat dialisis juga ke ?.."


Image
Azlin, 05-02-2024 18:11 Wita

"Apakah sesudah cuci darah,pasien boleh melakukan obat obatan tradisional"


Image
dpvindonesia, 22-02-2024 01:05 Wita

"Pingback : <a href="https://dpvindonesia.com/">dpvindonesia</a>"


Image
Wandia, 23-03-2024 20:49 Wita

"Apakah pasen HD boleh minum obat herbal lainnya"


Image
Ariati, 11-04-2024 23:58 Wita

"Dok mau tanya"


Image
Israran, 11-04-2024 23:58 Wita

"Biaya cucidarh berapa"

Image
Richardlourn, 28-04-2024 21:12 Wita

"<a href=https://oaocentrinvest.ru/>кредит на развитие бизнеса ип</a>"


Berikan Komentar


Artikel Terbaru

STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT RSUD KOTA MATARAM
Penulis : HUMAS RSUD KOTA MATARAM
TIPS MENJAGA KESEIMBANGAN CAIRAN PADA PASIEN CUCI DARAH
Penulis : Ns. Restu Karisna Putra, S.Kep

Artikel Terpopuler

MENGENAL LEBIH DEKAT TERAPI CUCI DARAH / HEMODIALISA (HD)
Penulis : Ns. Relina Andri Rahayu.,S.Kep.

SIMRS RSUD Kota Mataram

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nonor 82 Tahun 2013 dijelaskan bahwa Setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan SIMRS atau Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Aplikasi penyelenggaraan SIMRS yang dibuat oleh Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.



Saran

Whatsapp

Location

Alamat

Jl. Bung Karno No. 3 Pagutan Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat

(0370) 640774

rsud_mataram@yahoo.com

Saran Dan Masukan Anda

© simrs#administrator#RSUDKotaMataram  All Rights Reserved. Edited by FHDEV