Nyeri punggung bawah atau juga dikenal dengan sebutan Low Back Pain merupakan masalah kesehatan yang sering dikeluhkan di seluruh dunia, berdasarkan data National Health Interview Survey (NHIS) tahun 2009 persentase penderita Low Back Pain (LBP) di Amerika Serikat telah mencapai sebesar 28,5%. Angka ini berada pada urutan pertama tertinggi untuk kategori nyeri yang sering dialami kemudian diikuti oleh cefalgia dan migren pada urutan kedua sebesar 16%. Data untuk jumlah penderita Low Back Pain (LBP) di Indonesia tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan bervariasi antara 7,6% sampai 37% (Koesyanto, 2013).
MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau pencitraan resonansi magnetik merupakan salah satu modalitas penunjang medis yang memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio untuk menampilkan gambar struktur organ dalam tubuh dan telah digunakan secara luas dalam meneggakan diagnosa, sehingga untuk menegakkan diagnosis LBP kronik peranan Pemeriksaan MRI Lumbal perlu diketahui fungsi dan bagaimana prosedurnya.
PENDAHULUAN
Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), nyeri punggung bawah adalah salah satu alasan paling umum pasien untuk melakukan kunjungan rawat jalan ke rumah sakit, klinik, atau fasilitas kesehatan lainnya.
LBP dapat disebabkan oleh kondisi seperti spondilolisis–spondilolistesis, HNP, infeksi, tumor, fraktur dan gangguan pada tulang belakang lainnya (VOL 9 NO 2 (2020): VOL 9 NO 02(2020): E-JURNAL MEDIKA UDAYANA).
LBP tidak dapat diidentifikasikan hanya dengan keluhan pasien, riwayat penyakit dan juga pemeriksaan fisik. Kebanyakan penderita low back pain, merasakan nyeri pada titik lokasi yang berbeda - beda. Salah satu metode diagnosis yang paling efektif yang sering digunakan adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI). Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan salah satu modalitas penunjang medis yang digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit yang mampu menghasilkan citra high resolution terhadap jaringan lunak dan mampu menampilkan berbagai potongan (sagital, axial, coronal dan oblique) menggunakan medan magnet berkekuatan tinggi dan resonansi inti atom hidrogen (Kartawiguna, 2015).
Pemeriksaan MRI Lumbal pemeriksaan yg dilakukan pada pasien dengan keluhan LBP kronik dapat membantu dokter dalam menegakan diagnosa untuk memeriksa penyebab dari LBP apakah adanya spondilotithesis di mana vertebra terlepas dari tempatnya yang dapat memengaruhi keselarasan tulang belakang, mendeteksi kelainan tulang belakang atau sumsum tulang belakang, mendeteksi adanya perubahan degenerative pada diskus lumbal, seperti herniasi pada diskus atau diskus yang rusak yang disebut fisura annular yang dapat menyebabkan nyeri kaki, mengevaluasi setiap peradangan pada sumsum tulang belakang atau saraf, periksa tumor pada atau di sekitar sumsum tulang belakang, stenosis kanal vertebral sentral, di mana terjadi penyempitan yang menyebabkan kompresi saraf di tulang belakang, ankylosing spondylitis, yang mungkin melibatkan peradangan dan perubahan bentuk tulang belakang, memantau kerusakan tulang belakang setelah cedera, memantau tulang belakang setelah operasi, dan mengeksplorasi berbagai penyebab nyeri punggung bawah lainnya.
Sehingga untuk menegakkan diagnosis pasien dengan keluhan LBP kronik peranan Pemeriksaan MRI Lumbal perlu diketahui fungsi dan bagaimana prosedurnya untuk menghasilkan secara detail gambaran Lumbal dengan kualitas gambar yang optimal sebagai alat diagnostik agar dapat menegakkan diagnosa secara akurat sehingga pasien bisa mendapatkan tindakan dan terapi pengobatan yang tepat.
DEFINISI, KARAKTERISTIK dan MANIFESTASI LBP
Nyeri punggung bawah atau low back pain adalah kondisi ketika punggung bagian belakang terasa nyeri hebat hingga menghambat aktivitas sehari-hari. nyeri ini berasal dari gangguan yang terjadi pada muskuloskeletal yang diakibatkan oleh aktivitas tubuh yang berlebihan ataupun posisi tidur yang kurang tepat. Pada beberapa kasus, nyeri bisa terasa hingga ke paha bahkan menjalar hingga ke kaki atau dapat menimbulkan rasa nyeri yang menusuk dan terasa seperti tersengat listrik dan tahapan paling parah adalah kesulitan berdiri akibat nyeri yang ditimbulkan.
Karakteristik Low Back Pain Berdasarkan Sumber Nyeri Menurut Wiarto (2017)
Gambar 2.1
Manifestasi klinis Low Back Pain
Berikut ini merupakan manifestasi klinis atau tanda dan gejala dari Low Back Pain menurut Wiarto, Giri. 2017 :
Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) Lumbal
MRI sebagai modalitas unggulan dalam metode pencitraan dari organ dan jaringan lunak dalam tubuh tanpa menggunakan radiasi pengion yang memiliki kualitas detail gambaran anatomi yang optimal jika dibandingkan Rontgen X-ray ataupun CT-Scan.
Kelebihan dari Pemeriksaan MRI
Kekurangan dari Pemeriksaan MRI
Dalam tulisan Widya Panduwinata yang berjudul Peranan MRI dalam Diagnosis Nyeri Punggung Bawah menyebutkan bahwa Metaanalisis 220 artikel studi epidemiologi oleh Europe PMC Funders Group dari tahun 1976 sampai 2011, tentang potensi hasil MRI dalam menentukan diagnosis Low Back Pain, mendapatkan bahwa prevalensi herniasi diskus sebesar 76%, nerve root impingement 4%, degenerasi diskus 54%, annular tear 28%, dan stenosis spinal 31%. Berdasarkan hasil meta-analisis ini, herniasi diskus merupakan kelainan pada nyeri punggung bawah yang paling banyak didiagnosis dengan MRI.
Gambar 3.1 MRI Lumbal Bulging disc, HNP Gambar 3.2 MRI Lumbal Degenerativ
Gambar 3.3 MRI Lumbal HNP sag & ax
Kondisi pasien dengan Nyeri Punggung Bawah Akut dapat dilakukan MRI Lumbal tanpa Kontras. Menurut ACR, bila terdapat kecurigaan proses keganasan, infeksi ataupun imunosupresi pemeriksaan MRI Lumbal tanpa dan dengan kontras sangat dianjurkan Pemeriksaan MRI Lumbal dengan indikasi low back pain dilakukan menggunakan sequen sagital Spin Echo (SE)/(FSE) T1, sequen sagittal Spin Echo (SE)/(FSE) T2 or coherent GRE T2*, axial , Spin Echo (SE)/Fast Spin Echo (FSE) T1, axial Spin Echo(SE)/Fast Spin Echo (FSE) T2 or coherent, GRE T2 *, dan sequen tambahan coronal Spin Echo(SE)/ Fast Spin Echo(FSE) T1, Axial/oblique SE/FSE T2, STIR.
Masing-masing sequen mempunyai kelebihan dan kelemahan yang berbeda-beda untuk dapat menghasilkan informasi yang sangat penting dalam mendiagnosa suatu kelainan pada obyek yang diperiksa termasuk pada sequen tambahannya (Westbrook, 2014).
PROSEDUR PEMERIKSAAN MRI LUMBAL
Sebelum dilakukan pemeriksaan MRI Lumbal, di Instalasi Radiologi RSUD Kota Mataram ada beberapa hal yang harus dilakukan petugas terkait persiapan pasien agar bisa didapatkan hasil citra yang optimal dan informatif, yaitu:
Melakukan screening pada pasien dan menginstruksikan kepada pasien harus melepaskan semua aksesori yang terbuat dari logam. Adapun pasien yang memiliki implan logam, misalnya alat pacu jantung, tidak diperkenankan menjalani MRI dan harus dikonsultasikan ke dokter DPJP serta Radiologi.
Gambar 4.1. MRI PHILIPS 1,5 TESLA ACHIEVA di RSUD KOTA MATARAM
Sequence yang digunakan pada pemeriksaan MRI Lumbal pada kasus LBP di Instalasi Radiologi RSUD Kota Mataram adalah SURVEY, T2W_TSE COR, T2W_TSE SAG, T1W_TSE SAG, T2W SPAIR_TSE SAG, T2W_TSE AX, T1W_TSE AX, MYELO RADIAL. Sequence tersebut digunakan untuk melihat gambaran struktur anatomi lumbal dari CSF hingga syaraf cauda equina pada pasien sehingga dapat memudahkan radiologi dalam mengevaluasi kelainan pada pasien.
Gambar 4.2. Hasil MRI Lumbal di RSUD Kota Mataram
KESIMPULAN
Nyeri punggung bawah atau low back pain adalah kondisi ketika punggung bagian belakang terasa nyeri hebat hingga menghambat aktivitas sehari-hari. Nyeri punggung akut atau kronis yang berlangsung lebih dari 3 bulan dapat dipertimbangkan untuk melakukan Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang merupakan teknik pencitraan yang paling baik karena mampu menghasilkan citra High Resolution terhadap jaringan lunak untuk menghasilkan secara detail gambaran Lumbal dengan kualitas gambar yang optimal sebagai alat diagnostik agar dapat menegakkan diagnosa secara akurat sehingga pasien bisa mendapatkan tindakan dan terapi pengobatan yang tepat dari klinisi.
Itulah gambaran mengenai pemeriksaan MRI Lumbal yang tergolong dalam pemeriksaan yang cukup aman dan tingkat resikonya kecil karena tidak menggunakan radiasi. Pemeriksaan MRI memiliki kelebihan dan kekurangan, Namun jika dibandingkan dengan kelemahannya pemeriksaan MRI memliki lebih banyak keuntungannya sehingga dapat dipertimbangkan sebagai pilihan pencitraan dalam menegakkan diagnosa.
TIPS
APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA MEMILIKI KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) HINGGA MENGGANGGU AKTIVITAS KESEHARIAN?
Penulis : Ayu Mandira Gandi
Jl. Bung Karno No. 3 Pagutan Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat
(0370) 640774
rsud_mataram@yahoo.com
© #SIMRS #RSUDKotaMataram All Rights Reserved. Edited by SIMRS