Email

Front Office

Fax


Detail posting

MENGENAL LEBIH DEKAT DENGAN AED; AUTOMATED EXTERNAL DEFIBRILLATOR

Senin, 12 Juni 2023 0:00 Wita Humas 0 630
Share :

Mengenal Lebih Dekat AED

(Automated External Defibrillator)

Oleh: M. Kurniawan Jauhari (ICU)

 

Definisi

AED (automated external defibrillator) adalah sebuah alat medis yang berfungsi untuk menganalisis dan memberikan kejutan listrik secara otomatis kepada seseorang yang mengalami henti jantung. Alat ini dapat membantu mengembalikan irama jantung sesuai dengan kebutuhan. Seiring meningkatnya kasus henti janutng di dunia, kebanyakan disebabkan oleh adanya gangguan irama pada jantung itu sendiri. Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam memberikan bantuan hidup dasar pada seseorang yang mengalami henti jantung, maka dibutuhkan keterampilan kita dalam menggunakan AED.

Pada saat kita menemukan seseorang yang mengalami henti jantung, kita diharapkan mampu memberikan pertolongan pertama dengan melakukan resusitasi jantung paru (RJP) dan menggunakan AED sebelum petugas medis datang. Penggunaan AED pada pasien yang mengalami henti jantung sangat membantu meningkatkan peluang keberhasilan dalam membantu penyelamatan seseorang dengan henti jantung. AED sendiri merupakan alat sederhana yang dapat digunakan oleh semua orang, karena sudah dilengkapi dengan petunjuk suara untuk membantu penolong menggunakannya.

Cara Menggunakan AED (automated external defibrillator)

AED bekerja secara otomatis dan sederhana sehingga diharapkan dapat mempermudah siapapun penolong yang berada di sekitar penderita henti jantung untuk memberikan pertolongan sesegera mungkin sambal menunggu petugas medis datang ke lokasi kejadian. Dengan kita mengetahui cara penggunaan AED di rumah ataupun di tempat umum dimana alat ini tersedia, kita dapat meningkatkan peluang dalam membantu menyelamatkan nyawa seseorang. Adapun cara menggunakan AED adalah sebagai berikut:

  1. Jika kita melihat atau menemukan ada seseorang yang tiba-tiba pingsan atau tidak sadar, segera panggil bantuan medis atau ambulans dengan menelfon 119. Setelah itu, minta bantuan  seseorang untuk mengambilkan alat AED terdekat.
  2. Periksa apakah penderita benar-benar tidak sadar dengan cara memanggil penderita dengan suara yang keras sambil menepuk pundak nya. Jika penderita sadar atau dapat merespons, tidak perlu gunakan AED.
  3. Jika penderita tidak sadar, kemudian periksa pernapasan. Apabila penderita tak bernapas atau bernafas kurang dari 8 kali per menit maka lakukanlah RJP (resusitasi jantung paru). Kompresi dada dan pemberian napas buatan melalui CPR dapat memberikan oksigen sementara pada penderita sambil menunggu AED.
  4. Saat AED datang, pastikan tubuh penderita dan kondisi di sekitarnya benar-benar kering atau tidak boleh bersentuhan dengan air. Lepaskan pakaian penderita dan bebaskan penderita dari benda berbahan logam yang menempel pada tubuh penderita.
  5. Nyalakan alat AED. Alat AED akan memberikan petunjuk dalam bentuk suara mengenai langkah demi langkah yang harus kita lakukan.
  6. AED memiliki dua bilah pad elektroda yang harus dipasang atau ditempelkan ke dada penderita sesuai posisi yang terlihat pada gambar di AED. Jika kabel pad elektroda ini belum tersambung, maka langsung dihubungkan ke AED.
  7. Setelah pad elektroda terpasang, kemudian ikuti instruksi yang diberikan oleh AED. AED akan melakukan analisis irama jantung penderita. Pada saat AED melakukan analisis, penolong berhenti melakukan RJP. Penolong kemudian memastikan bahwa tidak ada yang menyentuh tubuh penderita selama AED menganalisis irama jantung untuk mencegah kesalahan analisis AED.
  8. Setelah analisis selesai, AED akan memberikan informasi kepada penolong apakah penderita perlu diberi kejutan listrik atau tidak. Jika alat AED menyebutkan bahwa penderita perlu diberi kejut listrik, pastikan bahwa sudah tidak ada penolong yang menyentuh tubuh penderita sama sekali, lalu kemudian tekan tombol "shock" di AED untuk memberikan kejutan listrik.
  9. Setelah memberikan kejut listrik, alat AED akan memberikan arahan kepada penolong untuk memeriksa pernapasan dan denyut nadi penderita. Jika belum kembali, AED akan meminta penolong untuk melanjutkan RJP kembali. Setelah dua menit, AED akan kembali menganalisis denyut jantung penderita dan menentukan apakah dibutuhkan kejutan listrik lagi atau tidak.
  10. Jika kejutan listrik tidak diperlukan lagi tetapi penderita belum menunjukkan respons kesadaran, maka penolong harus terus melakukan RJP sesuai arahan alat AED hingga bantuan medis tiba.

Dengan kita mengetahui cara melakukan pertolongan pada korban henti jantung baik di rumah maupun di tempat umum, diharapkan akan dapat membantu meningkatkan peluang hidup dari penderita henti jantung.

 



Ditulis oleh Humas RSUD Kota Mataram

Berikan Komentar


Kategori

  • Layanan Keunggulan 150
  • Reservasi 131
  • Fasilitas 78
  • Pelayanan 56
  • Informasi 98

SIMRS RSUD Kota Mataram

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nonor 82 Tahun 2013 dijelaskan bahwa Setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan SIMRS atau Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Aplikasi penyelenggaraan SIMRS yang dibuat oleh Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.



Saran

Whatsapp

Location

Alamat

Jl. Bung Karno No. 3 Pagutan Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat

(0370) 640774

rsud_mataram@yahoo.com

Saran Dan Masukan Anda

© simrs#administrator#RSUDKotaMataram  All Rights Reserved. Edited by FHDEV